Pin RESET pada mikrokontroler ATMEL AVR adalah aktif LOW. Jika sebuah sinyal LOW diaplikasikan pada pin ini, maka mikrokontroler akan direset. Peresetan sistem dilakukan dengan tujuan:
- Untuk ‘melepas’ semua pin (kecuali pin-pin XTAL) untuk masuk ke keadaan tri-state, menginisialisasi semua Register I/O, dan mereset program counter (PC=0).
- Untuk memasuki mode pemrograman paralel.
Pada lingkungan dengan noise yang tinggi, maka resistor pull-up internal saja tidaklah cukup. Adanya spike dapat menyebabkan munculnya sinyal RESET yang tidak diinginkan. Oleh karena itu perlu adanya rangkaian eksternal yang secara aktif menjaga kondisi pin RESET tetap HIGH kecuali dilakukan RESET.
Rangkaian proteksi Brown-out eksternal seperti yang dijelaskan pada artikel Catatan Aplikasi AVR180 dapat digunakan untuk mengamankan pin RESET dari munculnya sinyal RESET yang tidak diinginkan yang diakibatkan oleh noise dan spike. Akan tetapi jika mikrokontroler AVR yang kita gunakan memiliki rangkaian Brown-out internal, maka kita hanya perlu menambahkan beberapa komponen eksternal saja. Berikut adalah rangkaian RESET yang direkomendasikan ATMEL.
Resistor pull-up R1 dapat berukuran sembarang, akan tetapi sebaiknya tidak lebih besar dari ukuran resistor pull-up internal. Nilai ukuran yang dapat digunakan adalah antara 4K7 ohm hingga 10K ohm.
Untuk dapat lebih meredam noise dan spike, maka ditambahkan kapasitor C1 dengan ukuran 10nF. Kapasitor ini merupakan komponen tambahan yang boleh saja dihilangkan karena telah ada filter low-pass internal yang berfungsi meredam noise dan spike. Tapi untuk lebih amannya, tambahkan saja kapasitor C1 tersebut.
Nilai-nilai ukuran komponen dalam rangkaian di atas bukanlah nilai yang direkomendasikan untuk berbagai lingkungan aplikasi, oleh karenanya harus disesuaikan dengan keadaan noise dimana mikrokontroler AVR ditempatkan.
Selamat belajar!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar